PANTAI BOOM BANYUWANGI


Wisata Banyuwangi - Salah satu tujuan wisata favorit bagi warga kota Banyuwangi adalah Pantai Boom. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan Pantai Boom yang relatif dekat dari pusat kota Banyuwangi, mudah dijangkau sehingga menjadi tujuan berkumpul kawula muda di Banyuwangi.

Selama ini citra Pantai Boom memang kurang baik. Tempatnya kumuh, semrawut dan berkesan kurang terawat, banyak yang mengeluh dengan banyaknya sampah yang berserakan sepanjang bibir pantai. Belum lagi citra negatif sebagai tempat mesum di malam hari. Padahal pantai ini sesungguhnya mempunyai pemandangan yang sangat indah, dan punya nilai histori penting, sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata andalan Banyuwangi.

Gerbang masuk Pantai Boom Banyuwangi.
Sebelum mencapai Pantai Boom, pengunjung akan disuguhi panorama pelabuhan lama. Kalau saja ditata lebih baik dan kebersihan lingkungan bisa dijaga, hasilnya pasti luar biasa.

Pantai Boom terletak di Kelurahan Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi. Sejak tahun 50-an pantai sudah dikenal sebagai pelabuhan  penting dan sampai saat ini aktifitas pelabuhan masih ada, namun tidak terlalu ramai. Dulunya kapal-kapal yang membawa berbagai angkutan (biasanya kopra) dan kapal-kapal nelayan berlabuh di sini. Hal ini dibuktikan dengan dermaga-dermaga pelabuhan, bekas gudang-gudang dan sebuah tempat pelelangan ikan yang sudah tidak dipakai. Di dermaga ini penduduk biasanya melakukan aktifitas memancing.

 
Pantai Boom dilihat dari atas.
Di sisi selatan pantai terdapat Taman Makam Pahlawan Wisma Raga Laut yang menjadi tempat peristirahatan bagi pasukan ALRI yang gugur dalam pertempuran melawan Belanda di sekitar Banyuwangi.

Pada tahun 2004 pada masa pemerintahan Bupati Samsul Hadi, kawasan ini digunakan sebagai tempat pembuatan kapal Umbul-Umbul Blambangan (sebuah kapal ekspedisi yang sedianya akan dipakai untuk mempromosikan pariwisata Banyuwangi namun tenggelam).


Ada juga Tugu Inkai di sini. Ini untuk memperingati di tahun 1982 terjadi tragedi Inkai, yaitu hilangnya para peserta latihan Karate Banyuwangi karena ditelan ombak. 


Sejak tahun 2014 Pemkab Banyuwangi bertekad untuk mengangkat potensi Pantai Boom menjadi salah satu daerah tujuan wisata utama di Banyuwang. Salah satu pertimbangannya karena menurut survei Pantai Boom memiliki tingkat kunjungan wisatawan domestik tertinggi di Banyuwangi. Pantai Boom akan dibenahi dan dikembangkan menjadi pantai yang bersih, nyaman dan indah dengan menjadi menjadi tujuan wisata yang berciri khas Suku Osing.

Langkah awal yang dilakukan Pemkab Banyuwangi adalah menata kios PKL yang sebelumnya berjualan di pinggir pantai, dipindahkan ke tempat baru yang lebih rapi.
Deretan kios pedagang kaki lima yang tertata rapi di Pantai Boom Banyuwangi.

Selain itu di pinggir pantai dipercantik dengan pemasangan deretan kursi panjang yang dihiasai payung lebar berwarna merah. Tujuannya untuk memberikan fasilitas bagi pengunjung. Wisatawan yang datang ke pantai biasanya hanya bisa duduk di pasir, dengan adanya kursi dan payung itu bisa duduk bersandar dan mendapatkan kenyamanan. Hal tersebut selain memberi nuansa berbeda di Pantai Boom, sekaligus memberi kesempatan kerja baru bagi warga sekitar, sebab hanya warga sekitar pantai yang boleh mengusahakan fasilitas tersebut.


Deretan kursi dan payung untuk berjemur yang menambah kenyamanan pengunjung dan kecantikan Pantai Boom.

Pantai Boom juga menarik  turis asing untuk berkunjung.

Ke depan Pantai Boom akan dikembangkan sebagai tujuan wisata sport pantai. Saat ini yang sudah ada jet ski air yang bisa dimanfaatkan para pengunjung. Berikutnya menyusul paralayang dan paramotor. Semoga penantian ini tidak akan lama lagi bisa terwujud.

Salah satu daya tarik Pantai Boom adalah adanya fasilitas berkuda. Di sini pengunjung dapat menyewa kuda untuk menjelajahi pantai yang cukup menarik ini.
Berkuda di pantai Boom Banyuwangi.

Pantai Boom Banyuwangi.
Suasana pantai Boom Banyuwangi di pagi hari Minggu. 
Bergeser ke dermaga nelayan yang masih berada di wilayah Pantai Boom,  Anda bisa melihat aktifitas penduduk sedang memancing ikan.

KEGIATAN SENI-BUDAYA

Dalam beberapa tahun terakhir nama Pantai Boom Banyuwangi kembali menjadi buah bibir dan menjadi pemberitaaan banyak media dengan digelarnya kegiatan seni budaya berskala nasional.

Sejak akhir 2012 di pantai ini diadakan event parade gandrung sewu, yakni seribu penari gandrung menari di atas pasir Pantai Boom. Even ini diagendakan berlangsung terus setiap tahun.

Selain gelaran gandrung sewu yang fenomenal, Pantai Boom juga dipilih menjadi tempat pagelaran musik jazz yang megah yang bertajuk Banyuwangi Beach Jazz Festival pada 2013.

Paju Gandrung Sewu (2013)



SUNRISE DI PANTAI BOOM

Tidak bisa dipungkiri, pagi hari adalah waktu yang sangat ditunggu oleh pengunjung Pantai Boom. Menunggu matahari muncul pertama kalinya di pulau Jawa, sehingga memunculkan julukan "The Sunrise of Java" bagi Kabupaten Banyuwangi, menjadi momen yang takkan terlupakan.




Tampak nelayan berangkat melaut di pagi hari.
Keindahan panorama Pantai Boom di pagi hari yang berhadapan langsung dengan kepulauan Bali.


AKSES MENUJU PANTAI BOOM

Pantai Boom terletak di bagian timur kota Banyuwangi. Dari pusat kota jaraknya hanya sekitar 2 kilometer, sehingga bisa dibilang Pantai Kota adalah pantai yang berada di dalam kota. Dari kota Banyuwangi, untuk menuju Pantai Boom ini bisa dibilang mudah dijangkau dengan becak, ojek motor maupun kendaraan pribadi. Sejauh ini belum ada jalur angkutan umum yang melewati Pantai Boom. Rambu-rambu yang mengarah ke pantai ini juga jelas, sehingga tidak sulit untuk mencapai Pantai Boom bagi pengunjung luar kota sekali pun.

Dari Simpang Lima, masuk ke Jalan dr. Sutomo hingga Taman Blambangan. Dari traffic light Taman Blambangan menuju arah utara hingga bundaran PLN, lalu belok kanan masuk Jalan Nusantara. Semua kendaraan bisa masuk ke Pantai Boom. Dan rambu-rambu menuju kesana dapat ditemui dengan mudah.


PANTAI NGAGELAN, SURGANYA PENYU DI BANYUWANGI

Pantai Ngagelan, Banyuwangi.
Kalau anda tertarik ingin melihat tempat penangkaran penyu di Banyuwangi, Anda wajib mengunjungi Pantai Ngagelan. Memang Ngagelan bukan satu-satunya tempat, masih ada tempat penangkaran penyu lainnya di Banyuwangi, seperti di Pantai Sukamade dan di Ketapang, Kecamatan kalipuro. Tempat penangkaran penyu di Pantai Ngagelan ini relatif mudah dicapai dan letaknya cukup strategis karena berada persis di pinggir pantai.

Lokasinya tidak jauh dari kawasan hutan mangrove Bedul maupun Pantai Trianggulasi. Dari Bedul ke Pantai Ngagelan bisa dicapai dengan menyewa perahu selama 2 jam. Dari Pantai Trianggulasi jaraknya 7 km ke arah barat, bisa dicapai dengan berjalan kaki. Sedangkan bagi pengunjung yang khusus mengunjungi Pantai Ngagelan, dari pusat kota Banyuwangi, jaraknya sekitar  70 km yang bisa dicapai dengan sepeda motor maupun mobil, masuk dari pintu gerbang Taman Nasional Alas Purwo.

Keindahan Pantai Ngagelan
Pantai Ngagelan luasnya 19km
Ombak Pantai Ngagelan yang berada di laut selatan termasuk besar.

 Warga sekitar Alas Purwo lebih suka menyebut Pantai Ngagelan sebagai Pantai Marengan. Jika Anda masuk melalui gerbang Alas Purwo, dari Pos Rowo Bendu jaraknya sekitar 5km atau ditempuh sekitar 30 menit berjalan kaki, jalan yang dilalui cukup eksotis, karena di kanan-kiri perjalanan terdapat pepohonan tinggi yang subur. Topografi Pantai Ngagelan tidak berbeda dengan pantai lain yang membentang sepanjang bibir pantai selatan Alas Purwo.








Selain keindahannya, Pantai Ngagelan juga merupakan tempat penangkaran telur penyu. Pantai Ngagelan berada di Samudera Hindia dan tempat penangkaran penyu di pantai ini dikelola oleh Balai Taman Nasional Alas Purwo (TNAP). Balai TNAP memiliki fasilitas penangkaran penyu mulai penetasan telur dan empat kolam penangkaran tukik. Jenis penyu yang ditangkarkan antara lain Penyu Abu-abu, Penyu Hijau, Penyu Sisik dan Penyu Belimbing. Diantara empat jenis penyu tersebut yang paling dominan di pantai ini  adalah Penyu Lekang atau Abu-abu.
Tukik penyu Abu-abu
Selain menikmati keindahan pantainya, pengunjung yang datang ke pantai ini juga bisa memanfaatkan sebagai sarana belajar tentang cinta lingkungan khususnya tentang penangkaran penyu. Tidak heran Pantai Ngagelan juga menjadi tujuan utama bagi para peneliti dan merupakan pusat dari kegiatan pengumpulan telur penyu dari Pantai Pancur sampai Cungur dengan garis pantai sekitar 10 km.

Hamparan pasir pantai yang  bersih ditambah dengan kombinasi hutan mangrove dan hutan tropis yang hijau dan alami membuat Pantai Ngagelan dijadikan lokasi bertelur penyu-penyu. Pada bulan April-Juni saat angin dari timur membawa udara hangat ke pesisir Pulau Jawa,penyu dari laut jawa akan mendarat ke bibir pantai Ngagelan. Siklus cuaca ini menjadi salah satu faktor penyu untuk melakukan persalinan.

Ketika kita memasuki area Pantai Ngagelan akan merasakan ombak yang begitu besar hingga membuat area pantai seakan-akan diselimuti kabut yang sebenarnya merupakan percikan air dari ombak. Sulit rasanya membayangkan tukik yang demikian kecil itu harus berjuang masuk ke laut dengan melewati ombak yang bahkan menghempaskan badan manusia.

Berbeda dengan kura-kura yang menghabiskan hidupnya di air tawar dan darat, penyu menghabiskan hidupnya di laut. Mereka mampu mengarungi lautan yang luas dengan bantuan anggota tubuh yang termodifikasi memipih menjadi semacam sirip.

Penyu memiliki siklus hidup yang panjang, rata-rata untuk mencapai kedewasaan membutuhkan waktu 30 tahun. Mereka melakukan perkawinan di laut, namun untuk peneluran dan penetasannya mereka membutuhkan daratan (pantai). Penyu betina akan naik ke pantai jika waktu bertelur telah tiba, mengubur sarang telur, membuat sarang tipuan, dan kembali ke laut. Mereka naik pada malam hari untuk menghindari predator maupun gangguan-gangguan lain.

Telur akan menetas sekitar 8 minggu tergantung untuk masing-masing spesies. Jenis kelamin (seperti pada umumnya reptil) ditentukan oleh suhu sarang. Suhu yang lebih tinggi 3-4 derajat akan membuat telur berjenis kelamin betina. Saat telur menetas, tukik (sebutan untuk anak penyu), akan berjuang naik ke permukaan sarang pasir dan menuju laut. Yang tidak dapat keluar dari sarang akan mati tertimbun atau dimakan pemangsa antara lain biawak (Varanus salivator) dan  Babi Hutan (Sus scrova).

Ketika tukik berhasil keluar dari sarang, pemangsa lain menunggu, diantaranya musang, gagak, camar (Haliatus leucogaster), dan manusia. Jika mereka keluar terlalu siang suhu permukaan pasir akan memanas, mereka bisa mati kelelahan atau dehidrasi. Karena situlah pelalar malam, yakni para penjaga pos Ngagelan, bertugas memindahkan telur-telur tersebut dari sarang asli ke tempat pembinaan populasi penyu semi alami (di tanam kembali ke sarang buatan). Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi resiko tingkat kematian tukik pasca peneluran.

PENETASAN TELUR PENYU SECARA SEMI ALAMI
Penyu bertelur pada malam hari. Ketika penyu sudah bertelur, penyu akan kembali ke laut. Kemudian petugas Balai TNAP mengambil telur tersebut untuk ditetaskan. Tempat penetasan telur dikelilingi pagar untuk menghindari pencurian.

Penangkaran penyu di Pantai Ngagelan dilakukan oleh 6 orang petugas yang berjaga secara bergantian.
.
Penyu-penyu biasanya bertelur pada bulan Juni sampai Agustus. Setelah bertelur, petugas Pos Ngagelan akan memindahkan telur-telur tersebut ke dalam penangkaran. Setelah menetas sebagian besar tukik tersebut akan dilepasliarkan ke pantai sedangkan sisanya dipelihara selama beberapa bulan untuk kepentingan riset dan atraksi pelepasliaran.









Setelah menetas, bayi-bayi penyu dipindahkan ke kolam-kolam penampungan yang berisi air laut. Di situ terdapat 10 kolam untuk menaruh tukik atau bayi penyu yang beru menetas dari telur. Bentuknya yang kecil bakal membuat Anda gemas untuk memegang atau memotretnya. Di sebelah kolam, ada suatu kandang besar yang di dalamnya berisikan telur penyu di bawah pasir pantai.
Ada dua bagian di penangkaran penyu Pos Ngagelan, yaitu tempat telur penyu dan tempat untuk tukik atau bayi penyu yang berisi 10 kolam. Pengunjung bisa melihat bayi-bayi penyu yang bentuknya menggemaskan tersebut dari dekat.
Pengunjung berkesempatan memegang tukik. Saat menetas tukik-tukik ini langsung ditaruh di dalam kolam. Setelah 3 bulan mereka pun siap dilepas ke lautan.
Para petugas Pos Ngagelan siap memberikan informasi tentang kehidupan penyu secara lengkap untuk para pengunjung.
Para pengunjung  Pantai Ngagelan bisa melihat aneka foto-foto penyu di papan informasi.
Jika Anda ingin melihat penyu bertelur secara alami, Anda harus menunggu sampai pukul 23.00. Inilah waktu yang tepat karena air laut mulai sampai di bibir pantai, dan punyu sudah bersiap bertelur. Meskipun bertelur pada malam hari, namun bila banyak terdapat orang di pantai, penyu-penyu tersebut tidak akan mendarat.
Pelepasan tukik ke lautan.

 Tips berwisata di Ngagelan:

1. Jangan mengambil apapun, termasuk tumbuhan dan benda lain, karena akan merusak ekosistem yang ada.
2. Sebaiknya membawa kamera atau ponsel yang berkamera karena banyak momen yang bisa diabadikan.
3. Bawalah bekal yang cukup, karena jarak pantai ngagelan dari pos Rowo bendo (warung dan pusat makanan) mencapai 5 Km.
4. Berilah tip untuk guide, karena mungkin anda membutuhkan berbagai informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan wisata Anda.

JEJAK MR TUKUL JALAN-JALAN DI BANYUWANGI

Mr Tukul Jalan-Jalan di Banyuwangi.
Tukul Arwana dan kru bersama Bupati Azwar Anas disela-sela shooting Mr Tukul Jalan-Jalan Ke Banyuwangi
Wisata Banyuwangi - Program reality show TV “Mr Tukul Jalan-Jalan” yang di pandu oleh pembawa acara dan komedian yang terkenal Tukul Arawana ini, setiap episodenya mengajak pemirsa berjalan-jalan ke seluruh pelosok Indonesia untuk berwisata Mistis dengan mengunjungi tempat-tempat yang angker dan bersejarah. Di setiap tempat yang dikunjungi, pemirsa diajak berkenalan dengan "Makhluk Astral" yang ditemui atau di rasakan oleh team dari Mister Tukul Jalan-Jalan dan di setiap sesi acara dibuat lukisan mengenai “makhluk astral” tersebut. Dalam membawa acara Tukul ditemani juga oleh Bintang tamu artis-artis cantik misalnya Sara Wijayanto, Anita Hara, dan masih banyak artis cantik lainnya.


Sejalan dengan pertumbuhan ekonominya yang menggeliat, saat ini nama Banyuwangi sering menjadi sumber liputan pemberitaan tentang berbagai potensi ekonomi, alam dan budayanya, termasuk acara Mr Tukul Jalan-Jalan yang disajikan oleh Trans 7 tahun lalu.

Selama tiga hari, Tukul Arwana  dan Tim melakukan pengambilan gambar untuk setting acaranya. Mulai dari Makam Buyut Cili tempat bersejarah asal mula Banyuwangi, Kelurahan Penataban,yang dianggap memiliki sejarah. Antara lain pantai Watudodol, pemakaman Buyut Cungking, bekas pabrik gula Seranite, Bangunan bekas Pabrik Asbes Blambangan Raya yang memiliki arsitek kuno.  Juga Pendopo Shaba Swagata Blambangan yang merupakan bangunan sejarah sejak jaman VOC. Dilanjutkan ke Pelabuhan Boom dan situs Macan Putih.

Selama  shooting di Pendapa Shaba Swagata, Tukul Cs ditemani Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, yang juga menjadi bintang tamu acara ini bersama beberapa budayawan, antara lain, Slamet Utomo dan Hasnan Singodimayan. Bupati Abdullah Azwar Anas, menyatakan dengan kedatangan Tukul Cs ini bisa mempromosikan wisata Banyuwangi. Apalagi yang menjadi setting shooting acara tempat-tempat bersejarah di Banyuwangi. “Meski kita telah melakukan renovasi di beberapa tempat, kita masih tetap melestarikan cagar budaya maupun tempat –tempat bersejarah yang ada,” ujar Bupati.

Part 1. Mister Tukul sedang berada di daerah Banyuwangi. Bersama Mbah Bedjo, Sholeh Pati dan Ay Claudia, Tukul menyinggahi tempat-tempat indah, unik dan juga memiliki cerita tersendiri di Banyuwangi. Salah satunya adalah Watu Dodol Banyuwangi, yang konon katanya sering dijadikan tempat pembuangan mayat pembunuhan. Bagaimana cerita sebenarnya? Apa yang akan mereka temukan?


 
PART 2. Melanjutkan perjalanan di kota Banyuwangi, Mister Tukul bersama Mbah Bedjo, Soleh Pati dan Ay Claudia menyambangi sebuah pabrik yang sudah berdiri sejak zaman Belanda bernama Pabrik Seranite. Berdasarkan cerita masyarakat sekitar, pabrik tersebut dianggap sebagai pabrik paling angker di Banyuwangi. Wow.. Apa ya yang membuatnya mendapatkan predikat paling angker?

Mr Tukul Jalan-jalan di Banyuwangi
Pabrik gula Soekowidi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Seranite, yang menjadi salah satu lokasi syuting Mr Tukul Jalan-Jalan di Banyuwangi ini sudah berdiri sejak 1898. Dalam perkembangannya pabrik ini berubah fungsi menjadi pabrik kapal. Ini merupakan salah satu bangunan bersejarah di Banyuwangi.

Part 3. Bersama Soleh Pati, Ay Claudia dan Mbah Bedjo, Tukul akan menelusuri sejarah tempat bersejarah yang bernama Pendopo Banyuwangi. Bangunan itu terkenal menyimpan banyak rahasia dan cerita mistis. Konon katanya setiap pihak yang ingin merenovasi pendopo tersebut akan sakit secara tiba-tiba. Dan menurut masyarakat sekitar, sering ada penampakan ular berkepala manusia di pendopo tersebut. Benarkah cerita tersebut?

Mr Tukul Jalan-jalan di Banyuwangi.
Tukul Arwana berada di lokasi sumur  tua yang berkaitan dengan asal-usul kota Banyuwangi.
Pantai Boom. Mister Tukul Jalan-jalan di Banyuwangi.

Salah satu lokasi syuting Mr Tukul Jalan-Jalan ke Banyuwangi adalah Pantai Boom. Tempat wisata favorit warga Banyuwangi ini ternyata menyimpan kisah misterius yang dikenal dengan Tragedi INKAI. Berawal pada saat puluhan anggota karate sedang berlatih di tepi pantai untuk ujian kenaikan tingkat, tanpa diduga tiba-tiba datang gelombang yang kemudian menyeret mereka ke laut. Akibatnya 26 orang karateka meninggal dunia, seorang diantaranya tidak diketemukan jasadnya. Untuk mengenang peristiwa tersebut di salah satu tempat di pantai Boom didirikan Tugu INKAI.

Kabarnya sewaktu syuting di Pantai Boom, kru Trans7 akan diserang ribuan bangsa jin. Namun berkat kesigapan tokoh supranatural, hal ini tidak sampai terjadi. Hanya ada salah satu kru Trans7 yang mengalami kesurupan, sebagaimana sering terjadi pada syuting Mr Tukul Jalan-Jalan di berbagai daerah lainnya.

NIKMATNYA DURIAN MERAH KHAS BANYUWANGI

Wisata Banyuwangi - Siapa sih yang tidak suka dengan durian? Pastinya, penikmat buah ini sangat banyak. Umumnya, buah tropis yang mempunyai bau khas yang harum dan berkulit tajam ini, daging buahnya berwarna kuning atau putih. Diantara berbagai jenis buah durian yang kita kenal, ada salah satu buah durian yang aneh, yaitu DurianMerah. Berbeda dengan dengan buah durian lainnya, durian merah memiliki daging buah yang berwarna merah. Dan surganya durian merah ini terdapat di Banyuwangi.

Durian merah atau Duren Abang  ini bisa kita jumpai di Desa Kamiren Banyuwangi, Jawa Timur. Ternyata durian ini merupakan salah satu buah durian yang menjadi unggulan di daerah Jawa Timur, khususnya Banyuwangi. Oleh karena itu banyak para penggemar buah durian baik dari Jawa Timur maupun dari luar daerah Jawa Timur rela datang hanya untuk menikmati buah durian merah ini.

Durian yang nama latinnya Durio graveolens memiliki ciri daging buah yang berwarna merah. Berbeda dengan durian pada umumnya, biji durian merah lebih kecil dan daging buahnya pun lebih tebal dan lebih manis. Kadar alkoholnya pun lebih rendah dan aroma buah lebih menyengat. Untuk ukuran, buah ini berukuran sedang atau sedikit lebih kecil dibanding durian lain. Warna kulit buah tidak berbeda dengan buah durian lainnya yaitu berwarna kuning. 

Cara hidup durian ini sama seperti buah durian lainnya yaitu tumbuh di daerah tropis pada ketinggian kurang lebih 800 meter diatas permukaan laut. Akan tetapi waktunya berbuah durian merah tidak menentu, tidak bisa dipastikan kapan durian ini berbuah. Yang pasti adalah durian merah hanya berbuah sekali dalam setahun.
Pohon durian merah di Banyuwangi

Menurut Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Durian Merah Banyuwangi, Eko Mulyanto, dari waktu ke waktu mulai banyak ditemukan pohon lainnya. Awalnya memang ditemukan satu pohon di Desa Kemiren.

"Memang awal dari temuan durian merah dari Kemiren, namun rupanya di Banyuwangi ada beberapa jenis durian merah yang tumbuh. Ada di Kecamatan Songgon dan Desa Kampung Anyar Kecamatan Glagah," ujar Eko Mulyanto.

Awal pengembangan durian merah, menurut Eko, telah dilakukan sejak tahun 2007 dan hanya 3 pohon yang produktif. Namun tahun 2014 sudah ada 200 pohon durian merah yang bisa dipanen tiap tahun. "Penyebaran pohon durian merah ada di 5 kecamatan yaitu Songgon, Glagah, Kalipuro, Licin dan Giri. Untuk durian merah ini juga dikembangkan di Blitar Selatan, Bogor dan Bandung. Selain itu pengembangan teknologi durian merah juga dilakukan di Thailand, Malaysia dan Korea," jelasnya.

Untuk menjaga agar durian merah Banyuwangi tidak kehilangan identtiasnya sebagai ikon daerah, setiap pengiriman bibit keluar daerah dilakukan pencatatan dihadapan notaris.

Seiring perkembangan penyebarannya, dari 200 pohon itu ada 62 varian durian merah asli Banyuwangi yang berhasil dikembangkan yang tersebar di 5 kecamatan. Namun yang sudah diumumkan ke publik baru 32 jenis dan yang bisa dikonsumsi buahnya hanya 25 jenis. Yang lain dagingnya masih tipis jadi masih dikembangkan. Sedangkan jenis yang layak  masuk dalam  kategori internasional ada 11 jenis varian. 

Ada beberapa syarat untuk masuk kategori internasional, yaitu beratnya yang standar antara 1,5 sampai 2 kg, tahan antara 2 sampai 3 minggu dan masih dalam kondisi baik saat difrozen.

Dari 62 varian tersebut, durian merah Banyuwangi dikelompokkan menjadi tiga kelompok berdasarkan warna daging buahnya. Yaitu Durian Merah Bocking yang seluruh dagingnya berwarna merah, Durian Merah Pelangi yang dagingnya berwarna merah dan kuning, serta Durian Grafika yang dagingnya berwarna kuning, putih dan merah. Ketiganya bisa dibedakan dari pohonnya, dimana daunnya memiliki kekhasan masing-masing.


Budidaya durian membutuhkan waktu antara 7 sampai 12 tahun sampai bisa dipanen buahnya. Untuk pelestarian durian merah Banyuwangi dilakukan dengan cara penanaman bibit baru durian, sedangkan untuk pengembangan bibit durian merah dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya melakukan penelitian untuk percepatan bibit durian merah Banyuwangi.

Percepatan bibit durian merah itu menurut Eko dilakukan dengan cara menyambung batang induk durian biasa dengan batang durian merah. Cara ini bisa mempercepat pohon durian berbuah dari 12 tahun menjadi hanya 5 tahun.

Selain itu percepatan juga dilakukan dengan cara "Top Working". Caranya adalah pohon durian besar disisipi dengan bibit durian merah. Dengan cara seperti ini, maksimal 3 tahun kemudian sudah bisa dipanen. Harganya juga lumayan paling murah Rp 120.000 sampai Rp 300.000 per buah.
Bibit durian merah Banyuwangi
Bibit durian merah 
Bagi peminat durian merah, Eko juga melayani penjualan bibit. Ada beberapa jenis bibit durian merah sesuai dengan tinggi bibit. Untuk bibit durian merah yang tingginya sekitar 30 cm, harganya berkisar Rp 75 ribu, sedangkan bibit yang tingginya diatas 60 cm sampai 1meter dibandrol Rp 200 ribu. Untuk yang tingginya lebih dari 1,5 meter harganya Rp 1,5 juta.

ASAL USUL DURIAN MERAH

Pecinta durian merah 
Mengenai asal dari durian merah ini, kata Eko, masih simpang siur. Menurutnya, banyak alasan munculnya durian merah di Banyuwangi. Warna merah dari daging buah durian ada dugaan disebabkan perkawinan silang antar varietas dan termasuk faktor genetis.

"Dan ada pula yang bilang jika durian ini di masa lalu adalah makanan raja-raja. Sehingga mereka saling bertukar buah dan ditanam di sini dan ada perkawinan silang yang terjadi sehingga ada warna merah di daging durian," tambahnya.

Namun menurut Eko, dirinya tidak mempermasalahkan darimana asal durian merah Banyuwangi itu, tapi yang terpenting adalah durian merah Banyuwangi lebih enak dibandingkan dengan durian merah dari Kalimantan, Malaysia maupun Papua.

Jenis durian merah Kalimantan berjenis Durio Kutejensis, sedangkan durian merah Malaysia jenisnya Durio Graveolens. Sementara durian merah Banyuwangi adalah Durio Zighetinus.

Sedangkan durian merah di Papua, menurut Eko sumber bibitnya juga dari Banyuwangi, dibawa warga yang akhirnya tinggal di sana.

Dari segi geografi, durian merah yang ada di wilayah Banyuwangi mempunyai rasa yang lebih enak. Karena cukup mendapatkan sulfur dan juga nutrisi garam dari air laut. "Sulfur dibawa dari arah Gunung Ijen dan Gunung Raung. Sedangkan nutrisi garam air laut juga dari arah timur dan itu setiap hari gantian mendapatkan nutrisi yang cukup. Inilah salah satu penyebab rasa khas yang muncul di durian merahyang ada di Banyuwangi," kata Eko.

SIWAYUT, DURIAN MERAH WARISAN BUYUT

Mbah Serad dan durian merah istimewanya.
Mbah Serad dan durian merah istimewanya.
Salah satu durian merah yang terkenal di Banyuwangi berasal dari pohon durian merah yang tumbuh di desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Bahkan begitu sohornya, salah satu gang di desa itu dinamakan Gang Duren Abangalias Gang Durian Merah.

Adalah Mbah Serad, begitu warga Desa Kemiren menyebutnya, yang mempunyai pohon durian berbuah merah. Tak heran bila musim durian tiba rumah Mbah Serad tak pernah sepi pengunjung. Apalagi durian merah sudah menjadi buah primadona warga.

Mbah Serad merupakan generasi keenam yang memelihara indukan Durian merah. "Usianya sudah ratusan tahun. Awalnya ya cuma ini. Tempat ini dulunya hutan dan durian ini warisan dari buyut saya," jelasnya
Ia menjelaskan durian merahmiliknya panen mulai bulan Desember, Januari, Februari, dan Maret. 

Menurut Mbah Serad jika pada musim panen, banyak pedagang buah yang menginap di rumahnya untuk mendapatkan durian merah yang jatuh. "Rebutan beli. Sampai nginep-nginep. Kan jatuhnya buah durian itu jam 2 malam. Saya ndak jual di pinggir jalan," tambahnya.

Wisatawan sedang menikmati durian merah Banyuwangi.
Tidak seperti pedagang buah yang selalu meminta biji durian merah untuk dikembalikan, Mbah Serad mempersilahkan pada pedagang untuk membawa dan menanamnya. "Saya malah senang kalau dikembangkan dan bisa ditanam lagi. Pernah ada orang Perancis yang membeli biji buah durian merah Rp 10.000. Katanya mau ditanam di Filipina. Saya mempersilakan saja," katanya sambil tersenyum.

Biasanya saat panen Mbah Serad akan mendapatkan 300 buah durian yang mendapat julukan "siwayut" atau warisan buyut. Rasanya yang legit, manis, asin dan gurih serta meninggalkan jejak rasa yang khas membuat durian siwayut ini menjadi buruan para penikmat durian.

Sambil tertawa Mbah Serad berkata, "Banyak yang percaya buah merah untuk vitalitas, jadi laki-laki harus coba durian merah."

Selain dimiliki Mbah Serad, durian merah juga tumbuh di halaman rumah Sulaimi, warga Desa Balak, Kecamatan Songgon. Menurut Sulami, pohon durian merahnya justru lebih unik. Dari dalam tanah, katanya, muncul dua pohon yang mirip percabangan. Satunya berwarna merah, lainnya berwarna putih. “Karena itu saya namain durian merdeka,” tuturnya sambil tertawa. Dalam satu pohon, tambahnya lagi, bisa menghasilkan sedikitnya 150 buah durian merah.

Begitu terkenalnya, peminat durian merah banyak yang datang dari luar Banyuwangi. Pantas saja Mbah Serad hanya menyuguhkan sebuah durian merah untuk dimakan bersama. Alasannya agar semua pengunjung bisa menikmati durian merah. Jadi jangan harap bisa membawanya pulang. Biasanya pengunjung hanya membawa pulang biji durian untuk dijadikan benih.

DURIAN MERAH PELANGI
Diantara 25 varian Durian Merah yang bisa dikonsumsi adalah Durian Pelangi. Jenis ini memang warnanya tidak murni merah, tetapi ada kombinasinya oranye, kuning dan guratan warnah putih di dagingnya.

Lantaran baru pertama kali muncul, harga durian jenis pelangi ini selangit. Satu buahnya paling murah seharga Rp 250 ribu.

Durian Pelangi adalah hasil perkawinan silang 3 varian durian di Banyuwangi. Antara lain jenis durian kuning (fotogensis), durian merah (graveolens) dan durian putih (zibethinus).

Di Banyuwangi, durian pelangi tidak sebanyak durian merah lainnya, tapi hanya bisa ditemukan beberapa pohon saja. Diantaranya di Kecamatan Songgon dan Glagah yang menjadi sentra dari durian pelangi.

"Usia pohonnya sudah di atas 100 tahun. Di Songgon saja usianya sekitar 150 tahunan," jelas Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Durian Merah Banyuwangi, Eko Mulyanto.
Pohon Durian merah Banyuwangi yang tingginya 150 meter.
Pohon durian merah di Songgon yang berumur 150 tahun lebih.
Menurut Eko, Jenis Durian Pelangi memiliki kandungan vitamin yang cukup baik untuk kesehatan.
"Ini mengandung beta carotin yang warna kuning, Antosianin atau antioksidan yang berwarna merah. Ada juga yang muncul warna susu agak kecoklatan. Dan kadang durian pelangi ini muncul 4 warna," tambah Eko.

Wajar saja, tambah Eko, durian ini sangat menyehatkan. Bahkan menurutnya, orang yang makan durian merah ataupun durian pelangi, konon bisa berumur panjang.

Mungkin tidak banyak diketahui, durian merah ternyata memiliki cukup banyak khasiat. Berbeda dengan durian berdaging putih yang kandunganya didominasi zat gula dan karbohidrat, durian merah mengandung banyak zat bermanfaat seperti serotonin yang bisa mengobati insomnia, juga afrodisiak, tifohormon dan titosteron sebagai obat kuat. Selain itu juga mengandung antosianin yang bisa mencegah penuaan dini.

Selain durian pelangi, ada juga varian durian lain yang disebut Durian Merah Biji Kempes. Disebut demikian karena biji durian jenis ini tampak gepeng/kempes memanjang. Ciri lainnya, daging duriannya berwarna pink.
Durian merah biji kempes Banyuwangi.
Durian merah biji kempes
Durian merah jenis Red Cleopatra
Varian lain durian merah : Red Cleopatra.

Durian merah Red Tiger dari Banyuwangi
Durian merah 'Red Tiger'

CARA MAKAN DURIAN MERAH TANPA MABUK

Eko Mulyanto & durian merah kebanggaannya.
Tak jarang orang merasakan sakit kepala setelah menyantap buah durian. Keluhan itu kerap terjadi, dan bahkan memicu rasa trauma. Namun, 'mabuk' durian bisa ditangkis bila tahu rahasianya.

Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Durian Merah Banyuwangi, Eko Mulyanto membeberkan kiat khusus agar tetap sehat menkonsumsi durian, termasuk durian merah sekalipun.

Menurutnya, buah durian yang membuat kepala pusing atau mual adalah buah durian yang usinya lebih dari enam jam setelah dipetik atau jatuh dari pohonnya.

Jika lebih dari 6 jam, vitamin durian akan berkurang dan tidak memiliki khasiat untuk tubuh.

"Setelah 6 jam, enzim di dalam durian akan menghasilkan alkohol. Sehingga itu yang membuat orang makan durian mesti kepala pusing dan kepala terasa berat," ujar Eko.

Menurutnya, ada beberapa antisipasi yang dilakukan oleh penggemar buah durian. Yang pertama, kata Eko, sebelum menikmati durian terlebih dahulu menkonsumsi buah manggis.

Buah yang dijuluki "Queen of Fruits" itu mengandung zat yang bisa menetralisir alkohol yang ada pada buah durian. Dua buah ini saling menolong, karena itulah musim panen manggis selalu berbarengan dengan durian yang dijuluki "King of Fruits".

"Tuhan selalu menciptakan lawan dari makanan yang diciptakan. Makan manggis 3 sampai 4 buah sebelum makan durian bisa membuat kuat makan durian. Entah sepuluh atau mungkin 40 buah durian sekaligus anda makan tidak akan mabuk," tambahnya.

Selain itu, tambah Eko, air bilasan dari kulit dalam durian juga bisa mengatasi mabuk durian. Di bagian dalam kulit durian mengandung antidot berupa lilin yang bisa larut dengan air.

Kemudian larutan tersebut diminum untuk menetralisir alkohol dalam durian yang sudah dimakan tersebut.

"Caranya gosok beberapa kali bagian dalam kulit durian dan dicampur air minum. Di sana ada antidot untuk melawan racun pada tubuh. Kemudian minum sampai habis. Itulah mengapa daging durian tidak melekat di dalamnya," tandasnya.
Makan durian merah nggak akan bikin mabuk atau mual kalau tahu triknya.
Nah kalau sudah tahu trik makan durian tanpa bikin mabuk, tunggu apalagi, ayo ke Banyuwangi untuk menikmati buah durian merahnya.